selamat menikmati.. sebuah tulisan sederhana, dari orang yang masih sederhana ilmunya.. semoga ada hikmah yang bisa didapatkan...
TIPS HARI INI
Awali esok hari saat anda bangun dengan senyuman.. maka anda telah mengkondisikan diri anda untuk bahagia, apapun yang terjadi esok, akan tetap jadi sesuatu yang menyenangkan. selamat mencoba!

Jumat, 25 Juli 2008

IF You Think you can... You can!

“Begitu kuatnya sugesti fikiran terhadap hasil akhir dari sebuah pekerjaan sampai sampai saat berfikir bisa maka segalanya akan menjadi kenyataan”
-puji


Napoleon hill dalam bukunya think and grow rich mengatakan “Pikiran manusia mampu melaksanakan apa saja yang diyakininya” jika saja pikiran di gunakan untuk membayangkan keberhasilan, maka prilaku dan usaha usaha kita akan selalu mengacu pada apa yang kita pikirkan. You are what you think.

Ini memperkuat Poin ke dua Stephen copey dalam the 7 habbit of highly effective people. “Awali dengan Akhir dalam pikiran”. Bahwa dalam setiap aktifitas, kegaitan atau pekerjaan yang akan kita lakukan harus terlebih dahulu tergambar sempurna dalam pikiran kita.

Segala sesuatu diciptakan dua kali. Penciptaan pertama dalam bentuk pikiran (mental) dan yang kedua dalam bentuk action (fisik). Seorang arsitek sebelum menciptakan sebuah bangunan terlebih dahulu membuat rancangan desainnya. Juru masak akan terlebih dahulu membuat resep sebelum benar benar memasak. Begitupun harusnya kehidupan kita.

Kita tidak akan pernah rugi dengan berfikir. Ada prinsip yang menarik dari para tukang kayu. “ukur dua kali potong sekali” tukang kayu tidak akan pernah kehilangan kayu saat dia salah mengukur. Tapi akan kehilangan kayu saat ia salah memotong.

Pikiran dan Tindakan sama pentingnya dalam sebuah pekerjaan. Seperti halnya dalam doa, ucapan(harapan) sama pentingnya dengan keyakinan. Tidak bisa dikatakan doa tanpa ucapan (harapan), dan tidak ada doa yang dikabul tanpa keyakinan. Prinsip ini pun berlaku juga untuk setiap pekerjaan kita, Tindakan harus selaras dengan Pikiran.

Tindakan kita didasarkan pada pikiran kita, bukan sebaliknya, itulah sebabnya kenapa ada istilah mindset. Yang di seting bukan tindakan kita, tapi pikiran kita. tindakan dengan sendirinya akan mengikuti. Dengan mindset yang benar maka itu akan memudahkan kita mencapi tujuan kita.

Ada banyak istilah (menurut saya) dalam upaya memetakan mindset, berfilir menang, berfikir matang, berfikir bisa dan lain lain. untuk kali ini saya akan mnggunakan dua istilah: Berfikir Matang dan Berfikir Bisa. Berfikir matang mengacu pada Stephen Copey. Identik dengan rencana. Berfikir Bisa mengacu pada Napoleon Hill identik dengan keyakinan.

Berpikir matang mengandung pengertian ”terencana”. Ada Gambaran (yang setidaknya mencakup 3 hal): Detail, jelas dan lengkap dalam setiap pekerjaan yang akan kita lakukan. Dengan berfikir matang seperti ini, kita jadi punya tujuan yang pasti. Dan itu akan mempermudah setiap pekerjaan kita. Tetapi, berfikir matang saja sering kali tidak cukup. Kadang kita dihadapkan pada “kesulitan-kesulitan”. Kesulitan-kesulitan ini bisa membut kita merasa stress, merasa buntu, putus asa dan lain lain. Jika hal itu terjadi maka, istilah saya yang kedua belaku, Berfikir bisa.

If you think you can, you can…Jika kita berfikir bisa maka segalanya akan menjadi terasa lebih mudah.

Adi W Gunawan, salah satu tokoh favorit saya dalam bidang Mind Navigator menjelaskan dengan indah tentang pikiran. Pikiran akan beresonansi dengan alam semesta (dengan lingkungan, dengan kondisi, dengan keadaan, dan dengan segala sesuatu). Kita menganal istilah LOA (Low Of Atraction) itu adalah salah satu perwujudan yang menggunakan prinsip kerja fikiran.

Pikiran mempunyai Vibrasi. Apapun yang kita pikirkan akan dikirim ke Alam semesta dalam bentuk sinyal. Sinyal ini akan menarik segala sesuatu sesuai vibrasi pikiran kita. Dalam LOA yang yang di tarik adalah Want atau keinginan (dream), sementara dalam artikel saya ini, belief atau keyakainan, Berupa I Can…. Saya Bisa!

“Saya Bisa”. Adalah ungkapan sederhana yang sangat mudah kita ucapkan. Tetapi ternyata dampak yang begitu besar. Dengan hanya berpikir “bisa” semuanya jadi mudah, dengan hanya berfikir “bisa” motivasi kita tiba tiba naik, dengan hanya berfikir “bisa” kepercayaan diri kita meningkat, dan dengan hanya berfikir “bisa” sesuatu yang tadinya enggan kita lakukan kita kerjakan dengan senang hati.

Dengan berfikir bisa, kita juga akan berfikir matang. di awal saya katakan seolah harus berfikir matang dulu baru berfikir bisa. padahal dibalikpun tidak masalah. saat kita berfikir bisa otomatis kita akan berusaha untuk berpikir Matang.

Pikiran sangat berperan penting dalam setiap kehidupan kita. Ia menentukan sikap dan tindakan tindakan kita. Pikiran tidak mengenal waktu. Bagi pikiran semua adalah present (saat ini). Karena itu jangan pernah hidup dimasa lalu yang penuh kenangan-kesedihan, kepiluan, ketakutan, dan lain lain, itu akan jadi masukan yang kurang baik dan akan mempengaruhi pikiran kita yang pada akhirnya berujung pada tindakan tindakan kita. cukup hal hal positif yang kita jadikan input pada pikiran kita, seperti keyakinan positif yang pembahasanya akan kita akhiri ini………….Aku Bisa!

Kalau kita berfikir bisa, maka kita akan benar benar bisa. Insyaallah!

Beri Senyum Pada Masalah

”There is nothing either good or bad, but thinking makes it so”
-Shakespeare

Tidak ada kejadian baik atau buruk, semua kejadian sama cuma kita yang mendefinisikannya demikian. Begitupun dengan masalah. Masalah memang bukan kejadian, tapi masalah berada didalam interval waktu.

Orang yang menganggap masalah adalah sesuatu hal yang buruk, menujukan bahwa dia tidak tahu makna yang sebenarnya dari masalah. Masalah identik dengan kesulitan, kesulitan identik dengan ujian, dan ujian adalah cermin yang didalamnya terdapat gambaran kita. Disitu kita bisa mengetahui siapa kita, ada dimana kita dan sudah sejauh mana kita.

Hidup yang kita jalani tidak mugkin berjalan tanpa hambatan. Air disungai pun adakalanya terhambat untuk mengalir. Begitupun benda yang jatuh ke bumi tidak lantas meluncur dengan bebas, ia akan terhambat oleh atmosfir bumi. Begitulah sunatullah. Kita tidak bisa merubah nya, tapi kita juga tidak akan bisa lari darinya. Yang harus kita lakukan menghadapinya.

Demikian halnya dengan masalah. Masalah ada bukan untuk dihindari, tapi untuk dihadapi. Memang terkadang masalah terasa sangat tidak menyenangan, tapi justru dengan adanya masalah hidup kita menjadi benar benar hidup. Dengan hadirnya masalah kita akan jadi pribadi yang lebih kuat.

Ada sebuah kata bijak “Tidak ada pelaut hebat yang lahir dari lautan yang tenang, begitupun hanya pohon yang kuat yang ditinggalkkan badai” untuk menjadi seorang yang hebat, ternyata kita terlebih dahulu harus berhasil mengatasi tantangan kehidupan kita. Entah itu berupa masalah ataupun kesulitan.

Dalam cerita pewayangan kita mengenal tokoh gatot gaca. Sebelum menjadi panglima perang yang hebat dengan gelar Otot kawat tulang besi telebih dahulu direbus di Kawah canradimuka. Bagi seorang "pecundang" mungkin mengangap “kawah candara dimuka” adalah masalah, kesulitan, atau sesuatu yang menakutkan. Tapi bagi Gatot Gaca, Kawah Caandradimuka adalah kesempatan. Kesempatan untuk menjadi diri yang lebih baik menjadi diri yang lebih hebat dan menjadi diri yang lebih kuat
Saya tau kita memang bukan gatot gaca, tapi saya juga yakin kita bukan pecundang

Dalam dunia pendidikan. Kita mengenal ada banyak universitas. Di Indonesia saja entah ada berapa. Apalagi kalau sudah bicara dunia. Ada yang bilang sekolah terbaik di dunia adalah Harvard unversity, tapi bagi saya tidak. universitas terbaik sedunia adalah Hard university: universitas kehidupan; universitas kesulitan; universitas masalah.

Orang orang yang mampu mencapai kehidupan terbaiknya adalah bukan orang yang tanpa masalah, mereka yang bermasalah, tapi mereka mampu menghadapi setiap masalah yang menghampirinya. Kebahagaiaan kita justru datang saat kita berhasil mengatasi masalah.

Berikan senyum pada masalah, karena masalah adalah kampus tebaik dan kita adalah mahasiswa mahasiwa pilihannya

Beri senyum pada masalah. Karena masalah adalah cara Alam mendidik kita dan kita adalah murid muridnya

Beri senyum pada masalah karena masalah adalah guru yang akan menguji kemampuan kita dan kita adalah anak anak didiknya

Berikan senyumu pada masalah, Karen masalah itu indah…………….

Tersenyum :)

Rabu, 09 Juli 2008

Takdir adalah sesuatu yang telah terjadi, bukan yang akan terjadi

Mungkin banyak pembaca yang merasa aneh atau tidak setuju dengan judul diatas. Takdir. Bukankah takdir itu sebuah ketetapan Tuhan? Yang telah, sedang dan akan terjadi?

Saya pernah bertanya pada seorang sahabat dengan pertanyaan serupa seperti itu seperti yang saya tulis di blog ini. tentang faktor kesuksesan. Faktor apa yang paling menentukan kesuksesan seseorang. Kemauan, kemampuan atau takdir. Teman saya tersebut langsung menjawab takdir. Bagi dia takdir adalah sesuatu ketentuan yang mutlak dan tidak bisa dirubah.

Memang, Segala sesuatu yang terjadi pada diri kita tentu atas seizing Tuhan. Tapi tentu tidak semuanya tidak tanpa sebab. Dan sebabnya itu adalah diri kita sendiri. Takdir ada dua. Pertama takdir yang Mutlak, tidak bisa kita rubah dan ke dua takdir yang bisa berubah, tergantung usaha kita. Nah kesuksesan dalam hidup adalah termasuk yang ke dua.

Di artikel kali ini saya menggunakan judul yang agak kontra dengan pemahaman sebagian orang. Ini sengaja saya lakukan karena akan membawa tulisan ini pada sudut pandang motivasi untuk tidak berfikir negative. Dasarnya adalah Sering kali kita terjebak dalam pikiran kita sendiri. Dan celakanya saat bentuk pikiran itu negative maka itu akan menghambat dan sangat merugikan kita.

Saya atau anda, saya yakin, sering mendengar kata kata seperti ini: “mungkin ini adalah takdir saya”.(menurut saya inilah salah satu contoh fikiran negative). Biasanya kalimat ini dikatakan orang saat mereka berada dalam kondisi yang tidak sesuai harapan. Misalnya Kondisi ekonomi yang rapuh, kualitas diri yang mengecewakan, cita cita yang tidak tercapai, atau keinginan yang tidak terwujud.

“Tidak menyalahkan takdir” inilah yang menjadi poin penting dalam artikel saya kali ini.

Tidak sedikit orang saat mereka tidak bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan lantas bilang takdir atau nasib. Dan otomatis setelah kata itu terucap, semua masalah selesai. Bukan kita yang salah, bukan kita yang tidak mampu, tapi takdir yang berkata

Pertanyaan yang kemudian muncul adalah apa benar begitu? Apakah bukan kita sendiri yang menyebebkan takdir seperti itu? Apakah bukan kita yang memilihnya demikian?

Semua Pertanyaan itu saya jawab ya. Kenapa? kita ambil contoh misalkan saja dalam bidang ekonomi. Kita orang miskin. Ya itu adalah takdir tapi penyebeb kita miskin bukan takdir. diri kita yang menyebabkan takdir terjadi dan perwujudannya adalah miskin. Kenapa? karena sejak jauh jauh hari kita telah memilihnya demikian.

Diantara pembaca mungkin banyak yang ‘merasa telah melakukan usaha yang sangat keras’ tapi ternyata tetap tidak bisa mendapatkan apa yang di inginkan. Bukankah itu bukti kalau segalanya telah di tentukan jauh jauh hari? (Saya yakin diantara kita ada yang punya keyakinan seperti itu).

Coba lihat kalimat yang diberi tanda dari paragraph diatas, Benarkah bgitu? mari kita tanyakan pada bagian terdalam dari diri kita, kita akan mendapatkan jawaban terjujur disana. Apakah benar kita telah berusaha maksimal?

Jangan jangan belum, jangan jangan ada yang salah, jangan jangan cara kita yang tdak sesuai, jangan jangan waktu kita yang tidak tepat, jangan jangan kondisi kita yang tidak mendukung, jangan jangan keadaan kita yang belum siap, atau jangan jangan……

Bagi saya berdasarkan pengalaman yang pernah saya alami, setelah saya amati saat tidak bisa mencapai sesuatu yang di inginkan pasti ada yang salah, entah pada diri saya, usaha saya ataupun pada cara saya. Biasanya saya mengakui itu dan kemudian sebisa mungkin menghindar untuk tidak menyalahkan takdir. “Ini bukan ketentuan tuhan sebagai takdir saya tapi ini adalah takdir tuhan atas usaha saya”

Pembaca yang baik, Apa yang kita dapat sekarang adalah buah dari usaha kita di masa lalu. Dan apa yang akan kita dapat esok adalah buah dari apa yang kita lakukan hari ini. Saat kita tidak bisa mencapai apa yang diinginkan itu artinya usaha kita di waktu yang sebelumnya belum sebanding dengan keinginan kita. Pasti usaha kita yang masih kurang bukan karena takdir

Cara terbaik adalah persiapkan diri untuk meraih kehidupan esok yang terbaik karena anggaplah “takdir adalah sesuatu yang telah terjadi, bukan yang akan terjadi”

Tidak menyerah dan terus berusaha adalah perwujudanya, terus mencoba mencoba dan mencoba karena winners never quit and quitters never win

SPD
Salam Perbaikan Diri

Selasa, 08 Juli 2008

GELAS KACA ATAUKAH BOLA KARET


Dalam hidup ini sering kali kita jatuh, bukan hanya jatuh dan bangun tapi kadang jatuh dan jatuh lagi. Banyak pribahasa yang menggambarkan hal ini. Artinya apa, sederhana saja saja, berarti hal ini sering terjadi dengan kata lain sering kita alami.

Ada yang bilang begini “tidak penting seberapa kali kita jatuh yang terpenting adalah seberapa kali kita bangun” saya setuju sekali dengan pendapat ini, tapi tentu, saya lebih setuju dengan pendapat saya, yang lebih simple dan hanya dua kata “Tidak jatuh” heeehee.. (ternyata bisa juga ya tertawa sambil menulis) wah insfirasi baru nich!

Oya dari awal artikel ini rasanaya saya sering sekali nulis kata jatuh, padahal baru dua paragraph. Apa hubunganya ya dengan judul? tapi ngomong ngomong udah di jelasin belum ya maksud jatuh saya disini tu apa? Hee.. sepertinya belum. Akh tapi ga usah, pembaca pasti udah tau. Yang jelas bukan jatuh kepelesat, kesandung, keperosok atau (kehabisan kosakata)

Akh udah akh! Serius!
Oke kita lanjutkan lagi ke pembahasan. Jatuh bangun, kehidupan, gelas kaca dan bola karet.

Gelas kaca dan bola karet. Adalah dua jenis benda yang sering kita jumpai dalam kehidupan kita. Kedua benda ini bisa kita jadikan filosofi untuk kehidupan kita.

Salah satu perbedaan dari kedua benda ini adalah bahannya. Gelas berbahan kaca sementara bola karet tentu adalah karet.

Kita tau bahwa kaca adalah bahan yang sangat keras. Ia tidak akan rusak jika tidak di tekan dengan kekuatan yang tidak sangat besar. Percaya atau tidak gelas yang terbuat dari kaca tidak akan pecah jika kita yang beratnya sekitar 60kg berdiri di atasnya.

Sementara karet adalah bahan yang lunak tapi daya ikat antar partikel penyusunnya sangat kuat. Ia tidak akan mudah putus walau kita menarik kedua sisinya, selain itu dengan sifatnya yang fleksibel karet juga bisa menghasilkan gaya pegas.

Inilah kelebihan dari kedua jenis bahan tersebut..

Nah pertanyaannya singkat saja, Dalam kehidupan ini, mana yang lebih kita pilih, gelas kaca ataukah bola karet??

Gelas kaca memang indah apalagi jika dihasi dengan permata. Tapi dalam hal kehidupan yang jatuh bangun kita tidak membutuhkan keindahan gelas kaca, kita adalah bola karet yang saat jatuh akan memantul lebih tinggi

Salam

Aku dan Mereka yang selalu memberi motivasi

Aku dan Mereka yang selalu memberi motivasi