selamat menikmati.. sebuah tulisan sederhana, dari orang yang masih sederhana ilmunya.. semoga ada hikmah yang bisa didapatkan...
TIPS HARI INI
Awali esok hari saat anda bangun dengan senyuman.. maka anda telah mengkondisikan diri anda untuk bahagia, apapun yang terjadi esok, akan tetap jadi sesuatu yang menyenangkan. selamat mencoba!

Jumat, 14 November 2008

Mimpi akan membuat perbedaan..!

“Seorng pemimpi besar belum tentu orang besar, tapi orang besar sudah tentu seorng pemimpi besar”
-Pepatah bijak

Orang tua jaman dulu sering bilang begini “Jangan panjang angan angan”. Nah, saya pengin bertanya nich pada para pembaca, menurut anda apakah yang mereka katakana itu benar? Sebuah larngan agar tidak punya angan angan panjang?

Kalau menurut saya benar tapi juga salah. Benarnya kenapa? Benar kalau kita tidak tau bagai mana cara berAngan-angan yang benar, itu akan menyiksa kita. (oy disini saya definisikan angan angan= mimpi ya..) dan salahnya? Pepatah bijak diatas, seorng pemimpi besar belum tentu orang besar tetapi orang besar sudah tentu seorng pemimpi besar. Jadi orang yang tidak pernah punya mimpi tidak akan pernah menjadi orang besar. Bukankah kita semua pengin jadi orang besar?

Mimpi AKAN membuat perbedaan. Saat kita punya mimpi ingin pergi ke Paris, apa yang akan kita lakukan? Disadari atau tidak, saat kita melihat daftar kota kota dunia, kota paris yang pertama kali di cari, saat melihat jadwal penerbangaun berbagai bandara dunia maka penerbangan keparis yang paling menarik perhatian kita, saat membuka buka buku tentang masakan seluruh dunia, masakan paris yang akan kita baca pertama. Begitupun objek wisatanya, masyarakatnya, budayanya, karakter kotanya dan lain lain dan begitu seterusnya sampai setelah sekian waktu kedepan tanpa kita sadari, kita tau banyak tentang kota Paris. Hal itu tidak akan pernah terjadi jika tidak pernah punya Mimpi pergi ke Paris. Mimpi TELAH membuat perbedaan.

Banyak kisah sukses yang berawal dari mimpi, bahkan mimpi yang mustahil, Bill gates misalnya orang terkaya didunia, pemilik Microsoft corporation, salah satu mimpinya, ia ingin dalam setiap rumah ada computer. Padahal saat itu ukuran computer sendiri sebesar rumah. Tapi sekarang kita bisa melihat kemustahilan itu menjadi kenyataan.

Mimpi memang bisa membuat segalanya mungkin, Mimpi juga bisa menjadikan kita lebih baik, mimpi akan memperluasa wawasan kita, mimpi akan membuat kita lebih gigih… dan yang terpenting mimpu mampu membuat perbedaan.. so? Jangan takut bermimpi, karena mimpi itu mudah..
Bermimpi menjadi orang besar kita punya peluang untuk menjadi orng besar, bermimpi menjadi orang sukses punya “chance” kesempatan untuk menjadi sukses. Semakain besar dan semakin kuat dream kita, maka semakin besar chance kita.....
Selamat bermimpi…
----
Regards,
Puji Raharjo

Proses belajar manusia

"Learning is like rowing against the current, as soon as you stop, you are swept"
~ Confucius

Dalam menjalani hidup ini kita tidak pernah lepas dari yang namanya belajar. Baik belajar secara nyata seperti membaca, sekolah, les, kursus ataupun yang lainnya maupun belajar secara tidak nyata, tidak langsung atau terkadang kita belajar tanpa kita sadari. Pelajaran seperti ini biasanya di peroleh dari perjalanan kehidupann kita, dengan mengamati, atau memaknai apa yang terjadi pada diri kita.

Sebagai pendukung judul artikel kali ini saya ingin mencoba menuliskan kembali tentang bagaimana proses belajar manusia. Seperti yang pernah di ungapkan oleh Adi W Gunawan, seorang tokoh dalam bidang mind navigator bahwa ada empat tahap proses belajar manusia. InsayaAllah kalau tidak salah seperti berikut ini

Yang pertama ~Saya tidak tau kalau saya tidak tau. Kedua ~Saya tau kalau saya tidak tau. Ketiga ~Saya tau kalau saya bisa. Dan yang terakhir ~Saya biasa

Untuk menjelaskan proses proses belajar tersebut saya rasa lebih mudah di jabarkan dengan contoh contoh.

Kita ambil anak kecil., umur 3 tahun dan belum sekolah.

Saat itu dia (anak kecil itu) tidak tau bahwa ada pelajaran yang bernama Matematika. Itulah tahapan yang pertama. Saya tidak tau kalau saya tidak tau.

Kemudian seiring berjanlannya waktu, dia masuk sekolah dan di situ dia baru tau ada pelajaran yang bernama matematika. Dia tau ada matematika tapi dia tidak tau apa itu matematika. Inilah proses yang ke dua saya tau kalau saya tidak tau.

Setelah sekolah dimulai dan diapun mengikuti dengan seksama akhirnya dia mengerti dan memahami apa itu matematiaka. Ini tahapan yang ke tiga saya tahu kalau saya tau/bisa.

Dan yang terakhir “saya biasa” adalah saat anak kecil tersebut menjadi manusia dewasa dimana dalam setiap waktu dia menggunakan matematika tanpa membawa nama matematika itu sendiri dalam banyak aktifitasnya. Pada tingkat tahapan seperti ini seringkali cara kerjanya sudah bekerja seperti auto pilot. Dasarnaya adalah sering dilakukan sehingga menjadi biasa.

Kita juga bisa menggunakan contoh lain. Seperti hal nya anda. Saat sebelum anda menemukan alamat blog ini anda tidak tau blog ini. Tapi setelah anda buka internet, anda jadi tau ada blog dengan judul LIFE AND INSPIRATION. Apakah anda lantas langsung menjadi tau apa isi blog iu? Tidak! Tapi sekarang anda tau karena anda sudah membacanya sampe sejauh ini.. berarti anda sudah sampai tahapan yang ke tiga. Nah bagaimana menyempurnakannya, dengan kata lain tahapan yang ke empat? Gampang! Anda tinggal membuka alamat blog ini setiap kali anda berinternet, dengan begitu anda akan menjadi biasa, hee.hee….

Pembaca yang baik, sekarang kita sudah tau bagaimana proses belajar manusia
Nah kalau sudah tau begitu mari kita cari tau, siapa tau banyak hal yang belum kita tau.. Atau kadang kadang kita tau, tapi tidak mau tau, tumbuhkan motivasi untuk menjadi tau, sebab, ingat nasib orang yang sedikit tau…,menyedihkan tau! hehe..

Dunia ini adalah sumbernya ilmu, gudangnya ilmu bahkan dunia itu sendiri adalah ilmu. Di Al Quran kitab suci agama saya (QS Lukman 27) di jelaskan bahwa andai lautan dijadikan tinta dan ranting ranting pohon dijadikan penanya itu tidak akan pernah cukup bahkan jika di tabah tujuh kali lipatnya untuk menuliskan ilmu yang ada di dunia ini..

Begitu luasnya ilmu sampai digambarkaa sedemikian rupa. Bukankah sebuah kerugian ketika kita tau ada banyak ilmu tapi kita tidak penah mengambilnya?

Terakhir guru bilogi saya waktu SMU pernah bilang, “Semakin kita belajar mendalami sesuatu maka semakin kita sadar bahwa kita tidak tau apa apa.” The more you know, the less you get Apa artinya? Belajar itu mengasikkan..hee..Makanya,,
Yuks belajar………

Tetap berdiri

“Jika keadaan di sekelilingmu tidak beres usahakan agar pikiranmu tetap beres”
- Mark Twain

Seorang anak akan berkunjung ke suatu tempat bersama ibunya. Anak ini hyper aktif, dia tidak mau diam. Ibunya menyadari hal ini, dan ia sadar berarti kali ini harus benar benar mengawasi anaknya karena mereka akan berkunjung ke tempat yang membutuhkan ketenangan.

Sesampainya ditempat, mereka menunggu dan duduk di kursi yang bersebelahan. Baru beberapa saat si anak mulai menunjukan sikapnya. Ia sudah tidak betah duduk di kursi, ia berdiri untuk mulai beraktifitas.. lalu ibunya dengan lembut menyuruhnya duduk. Si anak duduk. Tapi tidak lama ia berdiri lagi. Kembali dengan lembut si ibu menyuruhnya duduk. Tidak lama anak ini berdiri lagi. Si ibu menyurunya duduk dengan agak keras. Berdiri lagi. Si ibu tidak lagi menyuruh, tapi memerintah dengan nada yang keras. Tapi si anak tetap berdiri lagi. Lalu dengan tangannya si ibu menekan kepala anaknya hinga si anak terduduk. Si anak lalu diam, ia tidak berdiri lagi. Tapi ia berkata pada ibunya, “bu dalam pikiranku aku masih berdiri”
---

Pembaca yang baik, Seringkali dalam kehidupan ini kita dihadapkan pada kondisi yang sama seperti yang dialami anak kecil diatas. Keinginan kita tdak bisa terpenuhi. Bukan karena diri kita penyebabnya. Tapi kerena faktor lain yang memaksa kita. kadang kadang sikap kita di batasi aturan, tindakan kita dibatasi keadaan, bahkan keinginan kita dibatasi oleh orang lain. Tetapi percayalah, bahwa kenyataannya tidak ada hal yang benar benar mampu membatasi kita. Kita adalah mahluk merdeka, kita adalah mahluk bebas yang punya hak menentukan apapun untuk kita

“apa yang ada di depan dan dibelakang kita tidak lebih berharga dari apa yang berada diantaranya”.
-
Regards,
Puji Raharjo

Minggu, 31 Agustus 2008

Kesuksesan itu....


Seandainya kesuksesan adalah roh… tahukah kamu?
Malam tadi saat kamu mulai menutup mata, ia ada di sampingmu. Ia memperhatikan kamu selama kamu tidur. Melihat ekpresi wajahmu, dada yang turun naik, hembusan nafas yang terkadang terdengar..ia memperhatikan itu semua

Ia tau, saat sebelum tidur tadi kamu mengeset satu waktu di hape kamu untuk sebuah alarm. Waktu itulah yang ia tungggu. Ia menunggu kamu bengun! Ia menunggu akhir dari tidurmu. Dan kini ia mulai berseri seri, waktu yang ditunggu sebentar lagi datang. Ia sudah tidak sabar melihatmu. Ia telah menunggu semalaman untuk itu.

Tuit..tuit tuit.. jam tiga tepat hape kamu berbunyi dan si kesuksesan terlihat tegang, ia mengharapkan sesuatu. Tiba tiba ia tersenyum. Ternyata karena melihat kamu bangun dan kamu mulai membuka mata. Senyumnya tiba tiba makin lebar saat mendengar kata pertama yang kamu ucapkan adalah Rasa syukur kepada Tuhan atas segala rahmat pagi itu. Alhamdulilah si kesuksesan berucap sambil mengelus dada.

Si kesuksesan makin senang manakala melihat kamu beranjak mengambil air wudhu. ia tau pagi itu kamu akan menghadap sang pemilik kehidupan lewat shalat malam. Kembali si kesuksesan mengucap syukur alhamdulillah

Sekitar jam setengah lima Suara adzan subuh mulai terdengar. Si kesuksesan bangga melihatmu bersiap untuk pergi kemesjid. Dalam pikirnya si kesuksesan berharap, duh begitu beruntungnya aku andai bisa menjadi bagian darinya. Ia makin bangga saat mendengar sebuah keinginan dalam doa mu sebagai penutup rangkaian shalat subuh mu… “Ya Allah pagi ini aku bahagia, dan hari ini aku ingin membuat orang lain bahagia. Aku ingin keberadaanku bermanfaat bagi seluruh mahluk-Mu” si kesuksesanpun mengaminkannya.

Setelah pulang dari mesjid, kamu mulai menyusun kegiatan yang akan kamu lakukan hari ini, yang sempat kamu fikirkan malam tadi sebelum tidur. Kegiatan yang kamu susun berkaitan dengan kegiatan sebelumnya dan mempengaruhi jadwal kegiatan hari hari berikutnya. semuanya tampak terprogram dengan tujuan dan sasaran yang jelas. Melihat itu, Lagi si kesuksesan tersenyum. Kali ini bukan Cuma senang dan bangga. Tapi ia Percaya, ia yakin suatu saat nanti ia akan menjadi bagian dari kamu dan kamu akan menjadi bagian darinya.

***
Pembaca yang hebat!
Kesuksesan pada dasarnya sangat menyukai kamu. Siapapun kamu, sukses adalah milik semua orang. Tapi yang kita lakukan seringkali sebaliknya. Kita sering membuatnya bersedih dengan tingkah dan kelakuan kelakuan kita. bahkan kesuksesan lebih sering kita kecewakan. Semua itu membuat kesuksesan tidak betah bersama kita dan pada akhirnya ia pun pergi dari kehidupann kita, menguap hilang entah kemana.


Nah pertanyaannya, siapa yang salah?

Jumat, 25 Juli 2008

IF You Think you can... You can!

“Begitu kuatnya sugesti fikiran terhadap hasil akhir dari sebuah pekerjaan sampai sampai saat berfikir bisa maka segalanya akan menjadi kenyataan”
-puji


Napoleon hill dalam bukunya think and grow rich mengatakan “Pikiran manusia mampu melaksanakan apa saja yang diyakininya” jika saja pikiran di gunakan untuk membayangkan keberhasilan, maka prilaku dan usaha usaha kita akan selalu mengacu pada apa yang kita pikirkan. You are what you think.

Ini memperkuat Poin ke dua Stephen copey dalam the 7 habbit of highly effective people. “Awali dengan Akhir dalam pikiran”. Bahwa dalam setiap aktifitas, kegaitan atau pekerjaan yang akan kita lakukan harus terlebih dahulu tergambar sempurna dalam pikiran kita.

Segala sesuatu diciptakan dua kali. Penciptaan pertama dalam bentuk pikiran (mental) dan yang kedua dalam bentuk action (fisik). Seorang arsitek sebelum menciptakan sebuah bangunan terlebih dahulu membuat rancangan desainnya. Juru masak akan terlebih dahulu membuat resep sebelum benar benar memasak. Begitupun harusnya kehidupan kita.

Kita tidak akan pernah rugi dengan berfikir. Ada prinsip yang menarik dari para tukang kayu. “ukur dua kali potong sekali” tukang kayu tidak akan pernah kehilangan kayu saat dia salah mengukur. Tapi akan kehilangan kayu saat ia salah memotong.

Pikiran dan Tindakan sama pentingnya dalam sebuah pekerjaan. Seperti halnya dalam doa, ucapan(harapan) sama pentingnya dengan keyakinan. Tidak bisa dikatakan doa tanpa ucapan (harapan), dan tidak ada doa yang dikabul tanpa keyakinan. Prinsip ini pun berlaku juga untuk setiap pekerjaan kita, Tindakan harus selaras dengan Pikiran.

Tindakan kita didasarkan pada pikiran kita, bukan sebaliknya, itulah sebabnya kenapa ada istilah mindset. Yang di seting bukan tindakan kita, tapi pikiran kita. tindakan dengan sendirinya akan mengikuti. Dengan mindset yang benar maka itu akan memudahkan kita mencapi tujuan kita.

Ada banyak istilah (menurut saya) dalam upaya memetakan mindset, berfilir menang, berfikir matang, berfikir bisa dan lain lain. untuk kali ini saya akan mnggunakan dua istilah: Berfikir Matang dan Berfikir Bisa. Berfikir matang mengacu pada Stephen Copey. Identik dengan rencana. Berfikir Bisa mengacu pada Napoleon Hill identik dengan keyakinan.

Berpikir matang mengandung pengertian ”terencana”. Ada Gambaran (yang setidaknya mencakup 3 hal): Detail, jelas dan lengkap dalam setiap pekerjaan yang akan kita lakukan. Dengan berfikir matang seperti ini, kita jadi punya tujuan yang pasti. Dan itu akan mempermudah setiap pekerjaan kita. Tetapi, berfikir matang saja sering kali tidak cukup. Kadang kita dihadapkan pada “kesulitan-kesulitan”. Kesulitan-kesulitan ini bisa membut kita merasa stress, merasa buntu, putus asa dan lain lain. Jika hal itu terjadi maka, istilah saya yang kedua belaku, Berfikir bisa.

If you think you can, you can…Jika kita berfikir bisa maka segalanya akan menjadi terasa lebih mudah.

Adi W Gunawan, salah satu tokoh favorit saya dalam bidang Mind Navigator menjelaskan dengan indah tentang pikiran. Pikiran akan beresonansi dengan alam semesta (dengan lingkungan, dengan kondisi, dengan keadaan, dan dengan segala sesuatu). Kita menganal istilah LOA (Low Of Atraction) itu adalah salah satu perwujudan yang menggunakan prinsip kerja fikiran.

Pikiran mempunyai Vibrasi. Apapun yang kita pikirkan akan dikirim ke Alam semesta dalam bentuk sinyal. Sinyal ini akan menarik segala sesuatu sesuai vibrasi pikiran kita. Dalam LOA yang yang di tarik adalah Want atau keinginan (dream), sementara dalam artikel saya ini, belief atau keyakainan, Berupa I Can…. Saya Bisa!

“Saya Bisa”. Adalah ungkapan sederhana yang sangat mudah kita ucapkan. Tetapi ternyata dampak yang begitu besar. Dengan hanya berpikir “bisa” semuanya jadi mudah, dengan hanya berfikir “bisa” motivasi kita tiba tiba naik, dengan hanya berfikir “bisa” kepercayaan diri kita meningkat, dan dengan hanya berfikir “bisa” sesuatu yang tadinya enggan kita lakukan kita kerjakan dengan senang hati.

Dengan berfikir bisa, kita juga akan berfikir matang. di awal saya katakan seolah harus berfikir matang dulu baru berfikir bisa. padahal dibalikpun tidak masalah. saat kita berfikir bisa otomatis kita akan berusaha untuk berpikir Matang.

Pikiran sangat berperan penting dalam setiap kehidupan kita. Ia menentukan sikap dan tindakan tindakan kita. Pikiran tidak mengenal waktu. Bagi pikiran semua adalah present (saat ini). Karena itu jangan pernah hidup dimasa lalu yang penuh kenangan-kesedihan, kepiluan, ketakutan, dan lain lain, itu akan jadi masukan yang kurang baik dan akan mempengaruhi pikiran kita yang pada akhirnya berujung pada tindakan tindakan kita. cukup hal hal positif yang kita jadikan input pada pikiran kita, seperti keyakinan positif yang pembahasanya akan kita akhiri ini………….Aku Bisa!

Kalau kita berfikir bisa, maka kita akan benar benar bisa. Insyaallah!

Beri Senyum Pada Masalah

”There is nothing either good or bad, but thinking makes it so”
-Shakespeare

Tidak ada kejadian baik atau buruk, semua kejadian sama cuma kita yang mendefinisikannya demikian. Begitupun dengan masalah. Masalah memang bukan kejadian, tapi masalah berada didalam interval waktu.

Orang yang menganggap masalah adalah sesuatu hal yang buruk, menujukan bahwa dia tidak tahu makna yang sebenarnya dari masalah. Masalah identik dengan kesulitan, kesulitan identik dengan ujian, dan ujian adalah cermin yang didalamnya terdapat gambaran kita. Disitu kita bisa mengetahui siapa kita, ada dimana kita dan sudah sejauh mana kita.

Hidup yang kita jalani tidak mugkin berjalan tanpa hambatan. Air disungai pun adakalanya terhambat untuk mengalir. Begitupun benda yang jatuh ke bumi tidak lantas meluncur dengan bebas, ia akan terhambat oleh atmosfir bumi. Begitulah sunatullah. Kita tidak bisa merubah nya, tapi kita juga tidak akan bisa lari darinya. Yang harus kita lakukan menghadapinya.

Demikian halnya dengan masalah. Masalah ada bukan untuk dihindari, tapi untuk dihadapi. Memang terkadang masalah terasa sangat tidak menyenangan, tapi justru dengan adanya masalah hidup kita menjadi benar benar hidup. Dengan hadirnya masalah kita akan jadi pribadi yang lebih kuat.

Ada sebuah kata bijak “Tidak ada pelaut hebat yang lahir dari lautan yang tenang, begitupun hanya pohon yang kuat yang ditinggalkkan badai” untuk menjadi seorang yang hebat, ternyata kita terlebih dahulu harus berhasil mengatasi tantangan kehidupan kita. Entah itu berupa masalah ataupun kesulitan.

Dalam cerita pewayangan kita mengenal tokoh gatot gaca. Sebelum menjadi panglima perang yang hebat dengan gelar Otot kawat tulang besi telebih dahulu direbus di Kawah canradimuka. Bagi seorang "pecundang" mungkin mengangap “kawah candara dimuka” adalah masalah, kesulitan, atau sesuatu yang menakutkan. Tapi bagi Gatot Gaca, Kawah Caandradimuka adalah kesempatan. Kesempatan untuk menjadi diri yang lebih baik menjadi diri yang lebih hebat dan menjadi diri yang lebih kuat
Saya tau kita memang bukan gatot gaca, tapi saya juga yakin kita bukan pecundang

Dalam dunia pendidikan. Kita mengenal ada banyak universitas. Di Indonesia saja entah ada berapa. Apalagi kalau sudah bicara dunia. Ada yang bilang sekolah terbaik di dunia adalah Harvard unversity, tapi bagi saya tidak. universitas terbaik sedunia adalah Hard university: universitas kehidupan; universitas kesulitan; universitas masalah.

Orang orang yang mampu mencapai kehidupan terbaiknya adalah bukan orang yang tanpa masalah, mereka yang bermasalah, tapi mereka mampu menghadapi setiap masalah yang menghampirinya. Kebahagaiaan kita justru datang saat kita berhasil mengatasi masalah.

Berikan senyum pada masalah, karena masalah adalah kampus tebaik dan kita adalah mahasiswa mahasiwa pilihannya

Beri senyum pada masalah. Karena masalah adalah cara Alam mendidik kita dan kita adalah murid muridnya

Beri senyum pada masalah karena masalah adalah guru yang akan menguji kemampuan kita dan kita adalah anak anak didiknya

Berikan senyumu pada masalah, Karen masalah itu indah…………….

Tersenyum :)

Rabu, 09 Juli 2008

Takdir adalah sesuatu yang telah terjadi, bukan yang akan terjadi

Mungkin banyak pembaca yang merasa aneh atau tidak setuju dengan judul diatas. Takdir. Bukankah takdir itu sebuah ketetapan Tuhan? Yang telah, sedang dan akan terjadi?

Saya pernah bertanya pada seorang sahabat dengan pertanyaan serupa seperti itu seperti yang saya tulis di blog ini. tentang faktor kesuksesan. Faktor apa yang paling menentukan kesuksesan seseorang. Kemauan, kemampuan atau takdir. Teman saya tersebut langsung menjawab takdir. Bagi dia takdir adalah sesuatu ketentuan yang mutlak dan tidak bisa dirubah.

Memang, Segala sesuatu yang terjadi pada diri kita tentu atas seizing Tuhan. Tapi tentu tidak semuanya tidak tanpa sebab. Dan sebabnya itu adalah diri kita sendiri. Takdir ada dua. Pertama takdir yang Mutlak, tidak bisa kita rubah dan ke dua takdir yang bisa berubah, tergantung usaha kita. Nah kesuksesan dalam hidup adalah termasuk yang ke dua.

Di artikel kali ini saya menggunakan judul yang agak kontra dengan pemahaman sebagian orang. Ini sengaja saya lakukan karena akan membawa tulisan ini pada sudut pandang motivasi untuk tidak berfikir negative. Dasarnya adalah Sering kali kita terjebak dalam pikiran kita sendiri. Dan celakanya saat bentuk pikiran itu negative maka itu akan menghambat dan sangat merugikan kita.

Saya atau anda, saya yakin, sering mendengar kata kata seperti ini: “mungkin ini adalah takdir saya”.(menurut saya inilah salah satu contoh fikiran negative). Biasanya kalimat ini dikatakan orang saat mereka berada dalam kondisi yang tidak sesuai harapan. Misalnya Kondisi ekonomi yang rapuh, kualitas diri yang mengecewakan, cita cita yang tidak tercapai, atau keinginan yang tidak terwujud.

“Tidak menyalahkan takdir” inilah yang menjadi poin penting dalam artikel saya kali ini.

Tidak sedikit orang saat mereka tidak bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan lantas bilang takdir atau nasib. Dan otomatis setelah kata itu terucap, semua masalah selesai. Bukan kita yang salah, bukan kita yang tidak mampu, tapi takdir yang berkata

Pertanyaan yang kemudian muncul adalah apa benar begitu? Apakah bukan kita sendiri yang menyebebkan takdir seperti itu? Apakah bukan kita yang memilihnya demikian?

Semua Pertanyaan itu saya jawab ya. Kenapa? kita ambil contoh misalkan saja dalam bidang ekonomi. Kita orang miskin. Ya itu adalah takdir tapi penyebeb kita miskin bukan takdir. diri kita yang menyebabkan takdir terjadi dan perwujudannya adalah miskin. Kenapa? karena sejak jauh jauh hari kita telah memilihnya demikian.

Diantara pembaca mungkin banyak yang ‘merasa telah melakukan usaha yang sangat keras’ tapi ternyata tetap tidak bisa mendapatkan apa yang di inginkan. Bukankah itu bukti kalau segalanya telah di tentukan jauh jauh hari? (Saya yakin diantara kita ada yang punya keyakinan seperti itu).

Coba lihat kalimat yang diberi tanda dari paragraph diatas, Benarkah bgitu? mari kita tanyakan pada bagian terdalam dari diri kita, kita akan mendapatkan jawaban terjujur disana. Apakah benar kita telah berusaha maksimal?

Jangan jangan belum, jangan jangan ada yang salah, jangan jangan cara kita yang tdak sesuai, jangan jangan waktu kita yang tidak tepat, jangan jangan kondisi kita yang tidak mendukung, jangan jangan keadaan kita yang belum siap, atau jangan jangan……

Bagi saya berdasarkan pengalaman yang pernah saya alami, setelah saya amati saat tidak bisa mencapai sesuatu yang di inginkan pasti ada yang salah, entah pada diri saya, usaha saya ataupun pada cara saya. Biasanya saya mengakui itu dan kemudian sebisa mungkin menghindar untuk tidak menyalahkan takdir. “Ini bukan ketentuan tuhan sebagai takdir saya tapi ini adalah takdir tuhan atas usaha saya”

Pembaca yang baik, Apa yang kita dapat sekarang adalah buah dari usaha kita di masa lalu. Dan apa yang akan kita dapat esok adalah buah dari apa yang kita lakukan hari ini. Saat kita tidak bisa mencapai apa yang diinginkan itu artinya usaha kita di waktu yang sebelumnya belum sebanding dengan keinginan kita. Pasti usaha kita yang masih kurang bukan karena takdir

Cara terbaik adalah persiapkan diri untuk meraih kehidupan esok yang terbaik karena anggaplah “takdir adalah sesuatu yang telah terjadi, bukan yang akan terjadi”

Tidak menyerah dan terus berusaha adalah perwujudanya, terus mencoba mencoba dan mencoba karena winners never quit and quitters never win

SPD
Salam Perbaikan Diri

Selasa, 08 Juli 2008

GELAS KACA ATAUKAH BOLA KARET


Dalam hidup ini sering kali kita jatuh, bukan hanya jatuh dan bangun tapi kadang jatuh dan jatuh lagi. Banyak pribahasa yang menggambarkan hal ini. Artinya apa, sederhana saja saja, berarti hal ini sering terjadi dengan kata lain sering kita alami.

Ada yang bilang begini “tidak penting seberapa kali kita jatuh yang terpenting adalah seberapa kali kita bangun” saya setuju sekali dengan pendapat ini, tapi tentu, saya lebih setuju dengan pendapat saya, yang lebih simple dan hanya dua kata “Tidak jatuh” heeehee.. (ternyata bisa juga ya tertawa sambil menulis) wah insfirasi baru nich!

Oya dari awal artikel ini rasanaya saya sering sekali nulis kata jatuh, padahal baru dua paragraph. Apa hubunganya ya dengan judul? tapi ngomong ngomong udah di jelasin belum ya maksud jatuh saya disini tu apa? Hee.. sepertinya belum. Akh tapi ga usah, pembaca pasti udah tau. Yang jelas bukan jatuh kepelesat, kesandung, keperosok atau (kehabisan kosakata)

Akh udah akh! Serius!
Oke kita lanjutkan lagi ke pembahasan. Jatuh bangun, kehidupan, gelas kaca dan bola karet.

Gelas kaca dan bola karet. Adalah dua jenis benda yang sering kita jumpai dalam kehidupan kita. Kedua benda ini bisa kita jadikan filosofi untuk kehidupan kita.

Salah satu perbedaan dari kedua benda ini adalah bahannya. Gelas berbahan kaca sementara bola karet tentu adalah karet.

Kita tau bahwa kaca adalah bahan yang sangat keras. Ia tidak akan rusak jika tidak di tekan dengan kekuatan yang tidak sangat besar. Percaya atau tidak gelas yang terbuat dari kaca tidak akan pecah jika kita yang beratnya sekitar 60kg berdiri di atasnya.

Sementara karet adalah bahan yang lunak tapi daya ikat antar partikel penyusunnya sangat kuat. Ia tidak akan mudah putus walau kita menarik kedua sisinya, selain itu dengan sifatnya yang fleksibel karet juga bisa menghasilkan gaya pegas.

Inilah kelebihan dari kedua jenis bahan tersebut..

Nah pertanyaannya singkat saja, Dalam kehidupan ini, mana yang lebih kita pilih, gelas kaca ataukah bola karet??

Gelas kaca memang indah apalagi jika dihasi dengan permata. Tapi dalam hal kehidupan yang jatuh bangun kita tidak membutuhkan keindahan gelas kaca, kita adalah bola karet yang saat jatuh akan memantul lebih tinggi

Salam

Senin, 05 Mei 2008

Always look at Positive side

Sebuah tulisan ringan yang terinsfirasi selepas nonton TV kemarin. Ya Ternyata insfirasi memang bisa datang dari mana sajal, sering kali justru tidak kita sadari dan tidak kita rencanakan. Menulis ini saya jadi ingat kembali sebuah ungkapan bijak salah seorang dosen (pak Dwi, Halo Pak..Terimakasih atas ilmunya), suatu ketika dia pernah berkata: ilmu itu datang dari mana saja. Bisa Dari berbagai hal dan dari banyak kondisi. Ilmu adalah pengalaman kehidupan. Kita bisa mendapat ilmu dari berbagai media tidak mesti buku. Buku memang salah satunya. Tapi itu adalh salah satu. Satu dari sekian banyak media. Bertemu dengan bnyak orang juga kita mendapat ilmu. Bahkan jalan jalan dan nonton TV yang sering dianggap besenang-senang pun juga bisa jd sarana mencari ilmu. Semua ternyata tergantung bagaimana memposisikan diri kita. Kalau bisa memposiisikan di tempat yang tepat maka setiap detik kehidupan apapun bentuknya akan menjadi sebuah pembelajaran…

Malam itu, entah sudah berapa kali saya melihat iklan Rokok Yang temanya tentang petualangan. Sepertinya sudah tek terhitung, karena memang tidak perna dihitung. Yang saya herankan adalah sebanyak saya melihatnya sebanyak itu pula saya melewatkan, membiarkan kemudian melupakannya. Malam itu baru saya perhatikan ternyata ada makna yang bisa di ambil dari iklan tersebut

Lihat selalu sisi positifnya, itulah judul artikel saya kali ini. Kita sering terjebak dalam kondisi yang tidak menyenangkan, misalnya saat sendirian, saat menunggu, saat tidak di perhatikan, saat dalam tekanan dan masih banyak lagi. Saaat itu dengan enteng kita bilang, aku bete. Aku benci kondisi ini! Apakah seperti itu baik? Tidak! Menurut saya malah akan memperburuk keadan. Secara tidak langsung kita telah mengkondisikan diri kita dalam kondisi yang tidak menguntungkan..

Bagaimana solusinya? Lihat sisi positif yang ada, itulah solusinya. Pasti selalu ada sisi positif dalam setiap kejadian. Saat sendirian misalnya kita bisa isi dengan sesuatu yang lebaih baik kita lakukan saat sendiri, saat menunggu kita bisa melakukan sesuatu yang menyenangkan, saat merasa tertekan kita bisa belajar memahami emosi kita, seperti: kenapa bisa merasa seperti ini, apa pemicunya dan bagaimana damapaknya dll..

Kita bisa belajar dari para pembalap F1. Bagi saya merekalah contoh-contoh orang yang selalu melihat pada sisi positif mereka. Misalnya saja seorang pembalap akan membalap di sirkuit A. pembalap tersebut punya prestasi kurang bagus di sirkuit tersebut. Tahun sebelunya ia tidak finis, karena kerusakan mobil. Tahun sebelumnya lagi tidak finis karena kecelakaan. Tahun sebelunya lagi finis di posisi terakhir, tahun sebelumnya lagi finis di urutan ketiga. Menghadapi balapan kali ini yang ada di kepala si pembalap itu adalah finis ke3 dan naik podium. Bukan finis terakhir, kerusakan mobil apalgi kecelakaan. Ia membuang jauh-jauh pengalaman buruk tersebut. Hasilnya? Iya tidak lagi merasa takut, yang muncul justru optimisme.

Begitu juga dengan pabrikan mobilnya. Pengembangn kecepatan mobil mereka ketinggalan dengan tim lain yang notabene adalah rivalnya, tapi mereka tetap bilang kami mengalami perkembangan yang bagus dan kami jauh lebuh baik dari balapan sebelumnya.

Begitupun dengan kehidupan kita. Lihat selalu sisi positifnya maka kita akan menjadi diri yang positif. Kita akan mendapatkan rasa optimisme dan itu adalah kekuatan besar untuk menghasilkan sebuah prestasi. Selain itu, dengan menghilangkan perasaan negative yang kita miliki, dalam kondisi apapun kita akan tetap merasa enjoy…

Kau bilang gurun pasir
Aku bilang tantangan baru

Kau bilang hutan rimba
Aku bilang jalan raya

Kau bilang omak besar
Aku bilang mainan baru

Kalau boleh saya lanjutkan,
Kau bilang masalah
Aku bilang sarana pendewasaan diri

Kau bilang resiko
Aku bilang solusi

Kua bilang hambatan
Aku bilang tantangan

my_email@pujiraharjo.tk
http://www.pujiraharjo.tk/

Pentingnya sebuah Perencanaan

Ide awal penulisan artikel ini adalah dari hasil diskusi kecil dengan beberapa kawan tentang kehidupan di masa depan. Ada beberapa perbedaan pandangan diantara kawan kawan saya mengenai masalah tersebut yang saya raya cukup menarik untuk dibahas.

Seorang kawan bercerita kalau dia ingin sukses, tapi saat ditanya sukses yang seperti apa dia bingung dan hanya menjawab pokoknya sukses, sesuatu yang aku inginkan tercapai. Lain lagi dengan kawan saya yang lain. Dia juga ingin sukses, siapa orang yang tidak mau sukses. Begitu katanya. Tapi menurut dia hidup ini bukanlah sebuah beban, jalani saja apa adanya, tetap menjadi orang yang baik, nanti masa depan juga akan datang dengan sendirinya. Dan saat itu: niknati dan syukuri.

Walaupun pendapat kedua teman saya tersebut benar, tapi saya tidak cukup setuju. Dari beberapa pemahaman tentang kesuksesan yang saya pelajari, kesuksesan itu harus di rencanakan, bahkan harus dijabarkan sedetail mungkin. Bukan hanya sebatas keinginan secara global, atau sebatas kata “Suksess” apalagi di biarkan mengalir seperti air. .

Kalau sukses kita baru sebatas kata, “sukses”, tanpa bisa menjabarkan sukses yang seperti apa, apa bedanya kita dengan anak kecil. Yang menjawab ingin jadi dokter saat ditanya cita citamu apa? Tanpa tau dokter itu apa. Bagi anak kecil itu bukan sebuah masalah, tapi untuk kita?

Masa depan memang bagian dari waktu. ibarat air di sungai, yang terus mengalair. Kita adalah sesuatu yang ada di dalamnya. Tapi kita punya kemampuan untuk membentuk diri kita. Kita tinggal memilih peran, akan jadi apa kita. Jadi daun ataukah ikan. Daun hanya mengalir mengikuti arus, tapi ikan bisa mengikuti arus, melawan arus, diam, menyebrang dll sesuani dengan tujuannya.

Kalau kita memilih peran sebagai ikan, maka kita harus punya tujuan. Bagi ikan tujuan mereka mungkin hanya menangkap mangsa atau makanan, tapi tentu tidak sesederhana itu dengan kita, manusia. Banyak hal yang harus (sedang, akan) kita lakukan dan kita capai. Dan kesemuanya itu memerlukan perencanaan.

Dalam alam bawah sadar, merencanakan sesuatu mengandung pengertian “penting”. Apalagi dengan rencana yang matang, tersusun dengan baik, detail, dan lengkap itu akan menjadi nilai yang sangat positif dan akan mendapat respon yang bagus dari alam bawah sadar kita. Alam bawah sadar akan menterjemahkannya sebagai sesuatu yang urgen. Kalau sudah seperti itu disadari atau tidak action kita akan mengarah kesana..

Tujuan perlu di susun sedini mungkin apalagi tujuan hidup, sementara masa depan perlu direncanaan. Sehingga kita tidak salah melangkah. Tidak asal jadi dan tidak asal dijalani . Dengan adanya rencana, action kita jadi terkontrol dan terarahkan.

Teakhir sebagai penutup,
Kesuksesan ibarat menaiki sebuah tangga, untuk sampai di atas kita harus memulai dari anak tangga yang paling bawah. Kita sadar setiap langkah tidaklah mudah, dan bisa jadi tiap tiangkatan berbeda ketinggian. Butuh cara yang berbeda, butuh kemampuan yang berbeda dan butuh stategi yang berbeda untuk bisa menaklukannya. Apalagi mungkin ada 1000 tangga yang harus kita tempuh. Tapi yang terpenpting dari semua itu, kita harus lebih dahulu memastikan bahwa tangga yang kita gunakan bersandar pada dinding yang tepat. Itulah tangga dan dinding kesuksesan kita yang harus sudah kita tentukan dan kita rencanakan dari sekarang..!

Salam Sukses untuk masa depan

my_email@pujiraharjo.tk
http://www.pujiraharjo.tk/

Kamis, 17 April 2008

Your Talent, Where is it ?

Melanjutkan artikel sebelumnya yang baru sebatas contoh-contoh prilaku gelisah orang yang mengalami sebuah kegiatan yang tidak disukai. Dalam artikel kali ini penulis ingin mencoba belajar menerusakan apa yang telah di tulis. Oh ya, sebelumnya mohon maaf kepada teman-teman, khususnya yang pernah bertanya kepada saya kenapa blog ini lama tidak di update lagi? Hee banyak alasannya…kalau diceritakan disini anda akan bosan membacanya. Terimakasih juga atas saran dan kritikinya, itu akan jadi masukan yang berharga buat saya. Saya sadar isi blog ini hanyalah tulisan sederhana dari orang yang ilmunya masih sederhana. Karena itu saya butuh masukan dari para pembaca sekalian, agar kedepan blog ini makin berkembang.

Ok! Lanjut…

Setiap orang pasti mempunyai Talent atau bakat. Entah itu bakat dibidang pemasaran, penjualan, komunikasi, teknisi ataupun yang lainnya. Yang jadi masalah adalah banyak orang sering kali tidak tau bakat apa yang mereka miliki, dalam tulisan lanjutan ini saya ingin mencoba berbagi kira kira apa saja yang harus diketahui untuk mengidentifikasi bakat kita. Ada sebelas poin. Saya mendapatkan pemahaman ini dari salah satu artikel salah seorang yang saya anggap luar biasa Adi W Gunawan, beliau dikenal sebagai sebagai Re-Educator and mind navigator, pembicara public dan trainer baik dalam maupun luar negri. Saya juga mendapatkan pemahaman ini dari sebuah trainer leadership yang pernah saya ikuti dimana pembicaranya adalah bapak waidi. Seorang yang perjalanan kerirnya sangat saya kagumi.

Inilah dia beberapa hal yang harus kita mengerti untuk mengetahui ada dimana bakat kita…

1. Kita menyukai pekerjaan/aktivitas tersebut
2. Kita mau melakukan pekerjaan/aktivitas tersebut meski tidak dibayar
3. Kita merasakan mudah melakukannya sedangkan orang lain merasa sulit
4. Semakin sering kita melakukannya maka semakin baik kita dalam bidang ini
5. Kita sering dipuji orang karena melakukannya (pekerjaan ini mampu kita lakukan dengan baik)
6. Kita selalu bersemangat saat membicarakan pekerjaan/aktivitas tersebut
7. Kita selalu bersemangat dan memiliki energi yang besar saat melakukan pekerjaan/aktivitas tersebut
8. Kita sering lupa waktu saat melakukan pekerjaan/aktivitas tersebut
9. Kita merasa puas ketika melakukan pekerjaan/aktivitas tersebut
10. Kita merasa bangga saat melakukan pekerjaan/aktivitas tersebut
11. Kita mudah mempengaruhi orang dalam bidang pekerjaan/aktivitas tersebut

Selamat…! Saya ucapkan kepada anda yang sudah berjalan di bidang yang tepat. Itu artinya bagi anda pekerjaan bukan lagi sebuah beban, pekerjaan adalah sebuah kesenangan. Bahkan mungkin sekarang anda bisa mengatakan seperti yang pernah dikatakan Neol Coward: Kerja itu lebih menyenangkan dari kesenangan inu sendiri.
Untuk yang masih dalam proses pencarian, Bpk SBY Presiden kita sering berkata “Tidak ada kata terlambat untuk sesuatu yang lebih baik”. Kalau mau jujur sebenarnya saya juga baru mengetahi hal ini, karena itu mari kita mulai pencarian kita. Karena ketika kita sudah menemukan apa yang kita cari itu artinya kita sudah berjalan di Rel yang benar. Kalau sudah begitu sebagaimana Kereta api, kita bisa melaju dengan kecepatan penuh.
Selamat Mencoba.

My_email@pujiraharjo.tk
http://www.pujiraharjo.tk/

Berani Menghadapi Resiko

Remember that great love and great achievements involve great risk
~ Anonim

Cinta yang besar dan prestasi yang tinggi melibatkan resiko yang tinggi pula. Begitulah kira kira arti kata bijak diatas. Dalam bahasa fisika kalimat tersebut bisa di jabarkan dengan lebih singkat: Prestasi, cinta atau Cita-cita berbanding lurus dengan resiko.semakin tinggi keinginan maka semakin besar pula resiko yang harus dihadapi.

Permasalahan yang dihadapi banyak orang saat ini, hee.. termasuk saya didalamnya seringkali enggan ketika harus berhadapan dengan resiko. Padahal kita sadar bahwa keberhasilan tidak mungkin berjalan tanpa hambatan. Ada selusin konsekwensi yang harus kita hadapi. Yang jadi masalah utama adalah bukan seperti apa resikonya melainkan bangaimana kita menyikapi resiko tersebut. Banyak orang yuang berhenti pada titik ini. Merekan berhenti saat tau ada resiko yang menunggu. Bahkan ada juga yang tidak berani memulai hanya karena resiko kecil.

Bagaimana akhir dari orang tidak berani seperti ini? sebuah ilustrasi sederhana bisa kita gunakan untuk menggambarkannya. Ada sebuah pohon tinggi. Diatasnya penuh dengan buah-buah yang matang. Buah itu adalah buah yang salama ini sangat ingin kita nikmati. Saat itu mungkin pikiran kita akan bimbang. Kita takut jatuh, takut digigit semut, takut ada sesuatu yang tidak menyenangkan diatas sana, tapi kita juga ingin buah itu. Disinilah bedanya, orang yang tidak berani pada akhirnya hanya akan gigit jari. Mereka tidak akan pernah merasakan bagaimana niknatnya buah itu.

Orang yang kreatif akan mencari jalan yang lain untuk mendapatkan buah tersebut. Mungkin dengan tongkat, tapi itu juga tidak mudah. Masalah yang kemudian muncul adalah, dalam kehidupan nyata tidak selalu ada cara lain, tidak ada alternative ke dua, kalau pun ada, sering kali resikonya sama sama besar. Nah dalam situasi seperti inilah dibutuhkan sikap pemberani.

Seorang pemberani adalah dia yang tau ada resiko, tapi dia juga sadar bahwa belum tentu resiko tersebut dia alami. Resiko di jawab dengan solusi. Kalau hati hati tidak akan terjatuh, dan di atas sana belum tentu ada sesuatu yang tidak menyenangkan. Dan pada akhirnya orang orang seperti inilah yang akan jadi pemenang, mereka puas dengan apa yang mereka capai dan mereka menikmati buahnya.

Dalam hal resiko mungkin kita perlu kembali mengingat masa kecil, ada banyak pelajaran yang bisa kita tangkap disana. Kita bisa belajar dari anak kecil yang sedang belajar naik sepeda. Apakah ketika mereka jatuh akan berhenti naik sepeda? Karena takut jatuh lagi? Karena jatuh itu sakit? Tidak! Meraka justru tertawa, kemudian bangit lagi, lagi dan lagi. Begitulah anak kecil sebanyak apapun mereka jatuh, sebanyak itu pula mereka bangun. Mereka mengangap semua hanylah permainan. Kalupun jatuh ya bukan sebuah masalah, tinggal bangun, selesai!


Begitupun seharusnya kita, anggap this is just game men…. Ini hanyalah sebuah permainan. Bukankah kebanyakan dari kita menyukai games? Dan,, Bukankah keinginan dan cita-cita kita setinggi bintang??? Kalau begitu Bersiaplah, karena sekarang kita telah menjadi seorang gamers kelas atas yang akan bermain di Level Tertinggi!

my_email@pujiraharjo.tk
http://www.pujiraharjo.tk/

Selasa, 01 Januari 2008

Bakat anda, ada di manakah dia?? (Coming Soon!!)

“Saya sudah bekerja di bidang ini cukup lama tapi selama itu pula saya tersiksa. Saya tidak pernah merasa menikmati pekerjaan ini, bagi saya ini adalah sebuah beban. Saya iri ketika melihat orang orang disekitar saya yang begitu menikmati apa yang mereka kerjakan. Saya juga ingin seperti mereka. Tapi bagaimana mungkin? Saya tidak tau apa yang harus saya lakukan”

“Teman teman seangkatan saya rata rata hampir semuanya telah diwisuda. Mereka telah mendapatkan gelar kesarjanan. Beberapa diantara mereka sudah bekerja bahkan ada yang sudah menikah. Sementara saya? Saya masih tetap duduk manis di bangku kuliah semester awal. Saya pindah dari kampus satu ke kampus lain, dari Fakultas satu ke Fakultas yang lain, dari Jurusan yang satu ke jurusan yang lain. Mungkin kalau ada Kejuaraan penyandang gelar mahasiswa baru terbanyak, sayalah pemenangnya.. Saya merasa setiap kali belajar di setiap kampus, setiap itu pula merasa bahwa “saya tidak suka ini” dan kemudian pasti muncul asumsi ”saya tidak bisa, saya harus mencari yang lain” saya tidak tau apa yang salah pada diri saya.”

“Kata mas Puji, “Bakat harus di cari. Jangan fokus hanya pada satu sisi. Karena belum tentu bakat kita yang asli ada di bidang ini.” Akhirnya aku pun pergi, meninggalkan sesuatu yang selama ini aku geluti, untuk mencari sesuatu yang katanya bakat diri. Aku pergi ke berbagai bidang ke berbagai sisi. Dengan harapan disana bisa memaksimalkan segala potensi yang kumiliki. Agar bisa menjadi seorang ahli. Tapi ternyata semuanya tidak pernah terjadi. Aku hanya sibuk “berpindah”dari sisi yang sana ke sisi yang sini. Setelah sekian lama ku jalani baru kusadari umurku sudah tidak muda lagi. Ku coba flashback ke belakang, ternyata hidup yang selama ini kulalui, tanpa makna dan tanpa arti. Apa yang salah dari pencarian ini??”

Inilah sebuah gambaran sigkat yang mungkin sebagian dari kita mengalaminya. “Pencarian bakat atau talena”
Ada dimanakah bakat anda?
Bagaimana mengidentifikasi dan menemukannya?

Coming Soon…!
(Masih dalam proses pengeditan)



Berikutnya yang juga akan hadir:
“Berfikir positif maka segalanya akan menjadi positif”

http://www.pujiraharjo.tk/
email@puji.tk

Raih kesuksesan


Sebuah tulisan Sederhana yang di tulis saat mengisi waktu selapas jum’atan kemarin.
Tulisan ini terinsfirasi dari sebuah film “Harry Potter” yang hampir di kenal semua orang. Sebuah pertanyaan tiba-tiba muncul saat mengucapkan judul film ini, Kenapa film ini begintu fenomenal? Inilah salah satu contoh kesuksesan.kehadirannya selalu di tunggu, keberadaannya di fahami semua orang. Tapi dalam tulisan kali ini kita akan berangkat dari titik yang berbeda...

Kesuksesan, Apa sich kesuksesan itu?? Teman saya (gun, apa kabar freen??) pernah punya pendapat yang saya fikir bagus untuk memaknai ini. Kesuksesan secara sederhana ada dua; Pencapaian dan Proses. Ketika apa yang kita rencanakan berhasil kita wujudkan itu artinya Pencapaian kita berhasil. kita sukses. goal kita terlaksana. Tetapi goal tidak mesti sesuatu yang wah dan besar, hal kecilpun bisa dikatakan gol, Itulah misi, tujuan antara yang mengantarkan kita ke tujuan antara berikutnya dan kemudian ke tujuan akhir (visi). Bagaimana indikasi bahwa kita telah berhasil dan layak dikatakan sukses ?? Kita baggga atas Pencapaian kita , dan kita menikmati prosesnya .

Nah sekarang bangaimana kita bisa sukses dalam hidup yang penuh tantangan ini?? Dengan ap kita bisa mencapainya?? Kembali ke Harry Potter. Film Harry Potter yang berjudul Harry Potter and the chamber of secret menceritakan tentang perjuangan Harry Potter dan dua orang temannya, Hermione dan Ronald weasley dalam mengungkap sebuah misteri “kamar rahasia”. Keberhasilan mereka mengungkap misteri tersebut adalah sebuah kesuksesan yang sekaligus menjadi penyebab kesuksesan timnya gryffindor. Ada pertanyaan yang kemudian muncul dari sinapsis singkat diatas, kenapa yang berhasil mengungkap kamar rahasia itu justru Harry Potter dan kawan kawan? Yang notabene siswa baru di sekolah itu, bukan para guru.atau yang lainya yang sudah bergelar profesor? Tentu ada hal hal istimewa yang dimiliki oleh Harry Potter, Hermione dan Ron Weasley sehingga mereka bisa melakukan semua itu.. Coba kita cermati. Harry Potter adalah seorang yang tidak takut apapun, memasuki hutan terlarang, masuk kamar rahasia bertemu dengan balisik dia tidak pernah gentar menghadapi semua itu…dialah simbol “Keberanian”. Hermione seorang siswa yang seba tau bahkan terkadang seolah lebih tau dari gurunya….dialah simbol “Ilmu pengetahuan” Ron Weasley, dalam judul yang lain, masih ingat perjuangannya saat bermain catur? Dia rela mengorbankan dirinya agar Harry Potter dan Hermione bisa melanjutkan perjanalannya. Begitu juga di film ini perjuangan demi teman-temannya begitu besar….dialah simbol “persahabatan”. Itulah setidaknya sesutu yang mereka miliki, yang bisa kita lihat, tidak dimiliki oleh orang lain dan pada akhirnaya menjadi penyebab kesuksesan mereka.

Begitupun dengan kehidupan kita, untuk bisa menjadi sukses kita perlu memiliki “sesuatu”, kita harus punya kendaraan, kendaraan itulah yang nanti akan mengantarakan kita ke gerbang kesuksesan. Tapi pertanyaannya, kendaraan seperti apa yang kita perlukan? Untuk sukses, seperti cerita diatas setidaknya kita harus memiliki empat unsur; “Ilmu, keberanian, Relasi/ Persahabatan”, dan satu lagi sebagai tambahkan tapi justru yang terpenting “Iman” itulah yang akan jadi kendaraan kita.

Kempat unsur tersebut harus kita miliki. Tidak boleh ada yang terlewatkan. Mereka saling mempengaruhi: kita tidak akan pernah berani melakukan apapun tanpa ilmu, begitu pula tanpa ilmu kita tidak akan berani melakukan apapun. Mencari teman, relasi ataupun sahabat juga perlu ilmu dan keberanian. Intinya mereka harus sejalan. Mereka juga saling melengkapi: orang yang ilmunya selangit, tetapi tidak punya keberanian, tidak akan pernah sukses. Orang yang ilmunya selangit dan keberaniannya segunung tapi tidak punya teman, ilmu dan keberaniannya hanya akan jadi harta yang terpendam. Orang yang ilmunya selangit keberaniannya segunung dan relasinya ada dimana-mana tapi tidak punya iman maka jangan pernah berfikir tentang kesuksesaan. Karena kesuksesan yang hakiki hanyalah milik mereka yang menyandarkan segala sesuatunya pada yang Maha besar.

Keberanian adalah kemauan untuk mencoba. Mencoba sesuatu yang baru, sesuatu yang penuh tantangan ataupun sesuatu yang dapat menimbulkan resiko.Sementara ilmu adalah hasil pembelajaran kehidupan. Yang setidaknya mencakup 3 hal, Pengetahuan, berbicara seputar apa yang kita pelajari dari hidup. Keahlian, dengan apa kita hidup. Dan Pengalaman, apa yang telah kita lakukan selama hidup

Dalam hidup ini kita tidak bisa hidup sendiri, tak peduli dimanpun kita atau siapapun kita, kita butuh orang lain untuk mengaktulisasikan diri kita. Kita perlu orang lain untuk mendapatkan apa yang kita inginkan, kita perlu orang lain untuk menjadikan diri kita “manfaat”, bahkan untuk melakukan sesuatu apapun seringkali kita perlu orang lain. Karena itu maka, tidak akan ada rumus yang menyatakan bahwa kesuksesan adalah ketika kita sendirian, tetapi justru kesuksesan adalah ketika kita bersama banyak orang dan disitu kita tampil sebagai sosok seperti yang kita harapkan.

Keberanian yang tinggi, ilmu yang mumpuni dan jaringan yang luas belum mampu menjadikan diri kita sukses. Semuanya jadi akan tidak berarti tanpa dilandasi keimanan yang benar. Keberadaannya takan menjadikan manfaat, bahkan sebaliknya menjadi ancaman bagi orang lain. Banyak kisah orang orang yang punya kemampuan seperti. Ini. Beberapa diantara mereka bahkan para pemimpin yang namanya dikenal banyak orang dan mendunia. Mereka pintar, meraka berani, dan mereka mampu mempengaruhi orang lain. Orang orang seperti ini mungkin saja bisa mendapatkan apapun yang mereka inginkan. Tapi pada akhirnya keberadaanya hanya akan memperpanjang sejarah kelam peradaban umat manusia. Mengerikan. Itulah sebabnya keimanan adalah pondasi yang harus di injak sejak langkah pertama perjalanan kehidupan kita. Keimanan harus dipupuk setiap waktu agar tetap tumbuh subur karena ia adalah mata bagi kehidupan sekaligus modal dasar kesuksesan.

Itulah setidaknya empat hal yang harus kita miliki untuk menjadi sukses. Ups! Bahkan untuk hidup, karena untuk hiduppun kita tidak cukup hanya sekedar hidup, kita butuh “sesuatu” yang mendukung hidup.agar hidup kita benar benar penuh makna.

Pelajari hidup karena hidup adalah pelajaran, Tekuni apa yang kita jalani untuk menambah dan mempertajam keahlian, Isi waktu dengan hal hal positif karena waktu adalah pengalaman. Dan pada akhirnya jadikan kehidupan ini sebagai pembelajaran bahwa pada dasarnya semua ini adalah cerminan kebesaran tuhan.

Hidup ini tidak untuk diam.
Selamat berkarya Selamat berpresatasi
Selamat meraih kesuksesan
SALAM SUKSES..!!!

http://www.pujiraharjo.tk/
email@puji.tk

Who am I ?

Semester 4 kemarin saya mengambil mata kuliah pengembangn kepribadian. Masih ingat waktu itu tugas petama yang di berikan dosen saya (Pa Arif, termakasih atas ilmunya) adalah mendefinisikan tentang diri, “siapkah aku??” Waktu itu saya semangat sekali dengan tugas ini terlebih karena ini tugas pertama dengan dosen yang baru saya kenal dan dikerjakan dirumah. Saya pengin mengerjakannya sebaik mungkin. Saya berfikir inilah saatnya bisa mengarang indah (dalam artian sesuatu yang positif). Sesuatu yang ingin sekali saya lakukan tapi belum pernah terlaksana. Kuliah kuliah sebelunnya hanya berisi tentang fakta, penjabaran, kreasi, imajinasi, dan lain-lain tapi tidak pernah ada yang menyentuh tentang diri. Kuliah selesai saya langsung pulang ke kos. Pengin sesegera mungkin mengerjakan tugas tadi. Persiapanpun dilakukan. Tak lama saya sudah siap dengan alat alat tulis saya.

Siapakah aku? Bertanya pada diri untuk mencari insfirasi. Tapi diri yang ditanya hanya diam. Siapakah aku? Saya ulangi sekali lagi. Tidak ada jawaban. Lagi saya coba, siapakah aku? Tetap sama. Siapakah aku? Tetap sama. Sampai akhirnya untuk yang kesekian kalinya saya ulangi dengan pertanyaan yang sama.hasilnya juga tetap sama. Fikiran tidak merespon. Sepertinya otak ini belum terkondisikan untuk menjawab pertanyaan ini. Tidak ada insfirasi wah yang keluar.

Saya hanya ingat, suatu ketika pernah bertemu dengan seseorang. Dan kemudian terlibat pembicaraan dengan orang itu. Setelah cukup lama berbicara tiba-tiba saya ditanya dengan pertanyaan yang sara rasa aneh karena kami sudah berkenalan “Siapa kamu?”. Saya hanya diam sambil memperhatikannya. (Bagi saya pertanyaaan orang ini sama dengan tugas yang ingin di kerjakan). Orang tersebut kemudian meminta saya melakukan sesuatu. “Coba ulurkan tanganmu” saya mengikutinya dengan nada heran “lihat baik baik” pintanya lagi “tangan siapa itu?” dia melanjutkan. “tanganku” “apakah kamu tangan?””bukan” jawabku. “Lantas siapa kamu??” tanyaanya lagi.

Siapakah aku? Ini tanganku tapi aku bukan tangan. Ini mataku tapi aku bukan mata. Ini kepalaku tapi aku bukan kepala. ini tubuhku tapi aku bukan sekedar tubuh. Didalam sini ada hatiku tapi aku bukan hati. Aku punya jiwa. Tapi jiwa hanya kepunyaanku. aku pemiliknya dan aku bukan jiwa. Aku lebih dari sekedar itu.
Siapakah aku? Si Pulan.itu hanya namaku. Lantas siapa aku? Yang suka menyendiri itu kah, yang satu saat pendiam satu saat cerewet itukah, yang baik hati itukah? Bukan itu sifatku. Yang tidak gampang menyerah itukah? Bukan itu karakterku. Yang suka bangun pagi itukah? Bukan itu kebiasaanku. Lantas siapa aku? Siapa ”Aku”yang punya semua itu???

Pembaca yang budiman, saya sengaja mengangkat tulisan ini dengan tujuan agar bisa sharing tentang siapkah aku? Saya pernah mencoba bertanya pada beberapa teman dengan pertanyaan serupa dan ternyata banyak diantara mereka yang tidak bisa menjawab. Saya fikir akan jadi menarik jika setiap orang yang membaca tulisan ini ikut berpartisipasi dengan menuliskan pemikirannya disini. Saya percaya bahwa, semakin banyak orang, maka semakin beragam pemikiran. Itu artinya semakin banyak jawaban yang muncul. Dengan begitu satu harapan kemudian muncul, semoga pemahaman diri kita tentang “diri ini” semakin kompleks.


http://www.pujiraharjo.tk/
email@puji.tjk

Aku dan Mereka yang selalu memberi motivasi

Aku dan Mereka yang selalu memberi motivasi