“Jika keadaan di sekelilingmu tidak beres usahakan agar pikiranmu tetap beres”
- Mark Twain
Seorang anak akan berkunjung ke suatu tempat bersama ibunya. Anak ini hyper aktif, dia tidak mau diam. Ibunya menyadari hal ini, dan ia sadar berarti kali ini harus benar benar mengawasi anaknya karena mereka akan berkunjung ke tempat yang membutuhkan ketenangan.
Sesampainya ditempat, mereka menunggu dan duduk di kursi yang bersebelahan. Baru beberapa saat si anak mulai menunjukan sikapnya. Ia sudah tidak betah duduk di kursi, ia berdiri untuk mulai beraktifitas.. lalu ibunya dengan lembut menyuruhnya duduk. Si anak duduk. Tapi tidak lama ia berdiri lagi. Kembali dengan lembut si ibu menyuruhnya duduk. Tidak lama anak ini berdiri lagi. Si ibu menyurunya duduk dengan agak keras. Berdiri lagi. Si ibu tidak lagi menyuruh, tapi memerintah dengan nada yang keras. Tapi si anak tetap berdiri lagi. Lalu dengan tangannya si ibu menekan kepala anaknya hinga si anak terduduk. Si anak lalu diam, ia tidak berdiri lagi. Tapi ia berkata pada ibunya, “bu dalam pikiranku aku masih berdiri”
- Mark Twain
Seorang anak akan berkunjung ke suatu tempat bersama ibunya. Anak ini hyper aktif, dia tidak mau diam. Ibunya menyadari hal ini, dan ia sadar berarti kali ini harus benar benar mengawasi anaknya karena mereka akan berkunjung ke tempat yang membutuhkan ketenangan.
Sesampainya ditempat, mereka menunggu dan duduk di kursi yang bersebelahan. Baru beberapa saat si anak mulai menunjukan sikapnya. Ia sudah tidak betah duduk di kursi, ia berdiri untuk mulai beraktifitas.. lalu ibunya dengan lembut menyuruhnya duduk. Si anak duduk. Tapi tidak lama ia berdiri lagi. Kembali dengan lembut si ibu menyuruhnya duduk. Tidak lama anak ini berdiri lagi. Si ibu menyurunya duduk dengan agak keras. Berdiri lagi. Si ibu tidak lagi menyuruh, tapi memerintah dengan nada yang keras. Tapi si anak tetap berdiri lagi. Lalu dengan tangannya si ibu menekan kepala anaknya hinga si anak terduduk. Si anak lalu diam, ia tidak berdiri lagi. Tapi ia berkata pada ibunya, “bu dalam pikiranku aku masih berdiri”
---
Pembaca yang baik, Seringkali dalam kehidupan ini kita dihadapkan pada kondisi yang sama seperti yang dialami anak kecil diatas. Keinginan kita tdak bisa terpenuhi. Bukan karena diri kita penyebabnya. Tapi kerena faktor lain yang memaksa kita. kadang kadang sikap kita di batasi aturan, tindakan kita dibatasi keadaan, bahkan keinginan kita dibatasi oleh orang lain. Tetapi percayalah, bahwa kenyataannya tidak ada hal yang benar benar mampu membatasi kita. Kita adalah mahluk merdeka, kita adalah mahluk bebas yang punya hak menentukan apapun untuk kita
Pembaca yang baik, Seringkali dalam kehidupan ini kita dihadapkan pada kondisi yang sama seperti yang dialami anak kecil diatas. Keinginan kita tdak bisa terpenuhi. Bukan karena diri kita penyebabnya. Tapi kerena faktor lain yang memaksa kita. kadang kadang sikap kita di batasi aturan, tindakan kita dibatasi keadaan, bahkan keinginan kita dibatasi oleh orang lain. Tetapi percayalah, bahwa kenyataannya tidak ada hal yang benar benar mampu membatasi kita. Kita adalah mahluk merdeka, kita adalah mahluk bebas yang punya hak menentukan apapun untuk kita
“apa yang ada di depan dan dibelakang kita tidak lebih berharga dari apa yang berada diantaranya”.
-
Regards,
Puji Raharjo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar